Minggu, 18 Desember 2016

Teruntuk yang Terluka dan Terlupa ALEPPO

Hanya sepenggal surat tanda peduli dari seorang penonton tragedi.



Kehangatan malam bersama keluarga kini telah usai
Canda tawa mereka yang menentramkan hati sirna begitu saja
Riuh ricuh gemuruh senjata menghantam tanpa alasan yang pasti
Pekikan tangis seoalh hal yang lumrah didengar
Angkasa kini dipenuhi kabut hitam nan pekat
Buntut dari rudal militan yang memborbardir tanah ini
'Akan kuadukan kau pada Tuhan ku' jerit seorang anak yang kudengar
'Abi.. ummi.. dimana kalian? aku sendirian, kedinginan' anak itu sambil memeluk boneka nya
Dan di hari esok nya ia terpaku melihat 2 malaikat nya hancur tubuh nya
Di sisi lain seorang bocah memasak dengan panci dan kobaran api
Entah ada atau tidak yang dimasak

Genangan darah kalian sungguh menjadi saksi atas perjuangan kalian
Tragis nya kisah ini amat mencoreng besar nilai kemanusiaan
Ya, memang aku melihat manusia dalam tragedi ini
Namun aku tak melihat adanya nilai kemanusiaan
Pilu, sesak dada dibuatnya
Terdiam malu saat kubandingkan cobaan hidup ku dengan kisah kalian
Berharap dunia menoleh dan bersimpatik
Namun apa daya, mereka seolah buta dan bisu atas kejadian ini
Apalagi teramat malu saat pemimpin Tanah Air ku tercinta ini diam seribu bahasa
Terkenal dengan negara muslim terbesar di Dunia tak membuat pemimpin kami luluh hati nya
Maafkan Negeri ini wahai Aleppo
Ingatlah, bukan berarti kami lupa sepenuhnya pada mu
Namun kami sebagai warga sipil selalu mengingat mu dalam sujud kami

Teruntuk yang terluka dan terlupa, Aleppo...


---------------------------------------------------------------------------------------------
[21.38 WIB]
[Sudut Kamar]
[Buku Catatan]
[Pulpen Oranye]

Sabtu, 17 Desember 2016

KITAB AJAIB TERNYATA AL QUR'AN

Assalamu'alaykum wr wb..
Hey sobat blogger kali ini gua sedikit ngebahas tentang salah satu karya terbaik sepanjang masa tidak bisa diganggu gugat yaitu Al Qur'an, Pedoman hidup kita semia sebagai umat Islam. Langsung aja check this out...


 Muqadimah

Bahwa suatu ketika, Abu Jahal, Abu Lahab dan Akhnas bin Syariq yang secara sembunyi-sembunyi mendatangi rumah Rasulullah saw pada malam hari untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Al Qur'an yang dibaca oleh Rasulullah saw dalam shalatnya. Mereka bertiga memiliki posisi tersendiri yang tidak diketahui orang lainnya. Hingga ketika Rasulullah saw usai melaksanakan shalat, Mereka bertiga memergoki satu sama lainnya di jalan. Mereka bertiga saling mencela, dan membuat kesepakatan untuk tidak kembali mendatangi rumah Rasulullah saw. Namun pada malam berikutnya, ternyata mereka bertiga tidak kuasa menahan gejolak jiwanya untuk mendengarkan lantunan ayat tersebut. Mereka bertiga mengira bahwa yang lainnya tidak akan datang ke rumah Rasulullah saw, dan mereka pun menempati posisi mereka masing-masing. ketika Rasulullah saw usai melaksanakan shalat, mereka pun memergoki yang lainnya di jalan. Dan terjadilah saling celaan sebagaimana yang kemarin mereka ucapkan. Kemudian pada malam berikutnya, gejolak jiwa mereka benar-benar tidak dapat dibendung lagi untuk mendengarkan Al Qur'an dan kejadian itu terulang lagi sampai akhirnya mereka bertiga membuat -mu'ahadah- (perjanjian) untuk sama-sama tidak mendatangi rumah Rasulullah saw guna mendengarkan Al Qur'an.

Masing-masing mereka mengakui keindahan Al Qur'an, namun hawa nafsu mereka memungkiri kenabian Muhammad saw. Selain contoh diatas terdapat juga ayat yang mengungkapkan keindahan Al Qur'an, Allah mengatakan
"Kalau sekiranya kami menurunkan Al Qur'an ini pada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir." (QS Al-hasyr:21)
Profesor Farmakologi Thailand Masuk Islam karena Keajaiban Al Qur'an



Terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, dalam fakultas farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, akhirnya menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip QS An-Nisa:56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan rasa sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand, Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya yang menyebabkan 5 mahasiswanya menyatakan diri masuk Islam.

Bunyi dari QS An-Nisa:56 itu sendiri adalah
"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kulit mereka terbakar hangus, Kami  ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Ditinjau secara anatomi, lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu epidermis, dermis, dan sub cutis. Pada  lapisan sub cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilang rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung syaraf affarent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat Ia menyiksa hamba-Nya yang kafir supaya hamba-Nya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah.

Dari Bahtera Menuju Islam



Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpeseonanya ia kepada Al Qur'an yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Profesor Jackues Yvev Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di TV pada acara Discovery, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang lainnya. Bertahun tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian dijelaskan tentang ayat Al Qur'an QS Ar-Rahman:19-20 dan QS Al-Furqan:53. Awalnya ayat tersebut ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai berikut
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing." (QS Ar-Rahman:19-20)
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (QS Al-Furqan:53)

------------------------------------------------------------------------------------------
Maha Besar Allah yang telah menyisipkan firman-firman-Nya dan informasi sebagai kebesaran-Nya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf, dsb. Rabbana ma khalaqta hadza bathila, Ya Allah tiada satupun yang Engkau ciptakan itu sia-sia.

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa ayat suci Al Qur'an mampu menjelaskan fenomena cromosome, anatomi,  oceanografi, keperawatan, dan antariksa. Sebenarnya masih banyak ayat-ayat Al Qur'an yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS As-Sajadah:4, QS Al-A'raf:53, QS Yusuf:3, QS Hud:7, tetapi karena keterbatasan ruang dan waktu dalam kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah lah hendaknya kita berharap dan hanya Allah lah Yang Maha Luas dan Maha Tinggi ilmunya. Wallahualam.

***
Banyak yang sudah terpesona dengan Al Qur'an,
Jiwanya merdeka ketika bertemu dengan ayat-ayat Allah
Kemudian menyerahlah mereka pada Allah, kembalilah mereka pada Islam...

Kamu?
Sudah terpesona dengan Al Qur'an?
Sudahkah kamu menemukan kebenaran, yang mungkin lebih dicari ternyata kebenaran itu dekat sekali denganmu?
Coba cek lagi Al Qur'an nya... itung-itung temu kangen^^


Sesungguhnya ayat Al Qur'an itu bagai buah kurma, jikalau kita mengunyah-menyesapnya barulah keluar rasa manisnya. -Basyar ibn As Sirry-
Sekian kurang lebihnya mohon maaf karena yang benar datang nya dari Allah dan yang salah karena kekhilafan saya pribadi.

Wassalamu'alaykum wr wb...

Kamis, 15 Desember 2016

3 6 5 Hari

Assalamu'alaykum, prenz gua mau nge publikasi hasil kegabutan gua lagi di tengah UAS produktif...
Entah disebut puisi, prosa, atau apalah.. simak aja kuyyy



Mesin penunjuk waktu itu terus berdetik
Terus berjalan sampai batas waktu
Tepat setahun sudah namamu melekat
Melekat dalam dalam diam diam
Acap kali aku merasa bodoh
Terperdaya oleh kesederhanaan mu
Pada hari itu aku gagal menjaga mata ini
Membiarkan melihat salah satu kekuasaan Pencipta
Aku gagal membentengi hati
Terlanjur menjatuhkan diri pada pilihan hati
Dalam hamparan waktu aku berserah
Mengibarkan bendera putih tanda mengalah
Mengalah dalam perang kondisi
Yang telah membombardir pikiran ini
Tak ada yang menang dalam perang ini
Hanya tersisa satu korban, korban perasaan
Bukan kau yang salah
Bukan pula aku yang salah
Ini hanyalah tragedi
Biar waktu yang menyelesaikan karena ia juga yang memulai
------------------------------------------------------------------------------------------------------
[ruang teori atas pojok TOI]
[UAS Piranti Sensor Aktuator]
[10.00 WIB]

Jumat, 02 Desember 2016

Harus mulai dari mana?

Salah satu inspirasi yang ga tau kenapa pengen di publikasikan, mudah2an yang lain segera di publikasikan :v


Harus mulai dari mana?
Dari puncak gunung yang tinggi atau tepi pantai yang indah?
Aku memang tak tahu apa-apa
Aku memang bodoh, bodohnya diriku yang teramat
Siapa suruh beri tanda tanpa berpikir nyata?
Kalau boleh bertanya salahkah aku berada?
Jangat pernah melihatku kalau kau tak tahu caraku melihatmu
Jangan pernah singgah semata kalau melihat tak pakai mata
Kuharap tak ada salah sangka antara 'katanya' dan faktanya
Kuharap aku yang salah, salah menilaimu dengan kata-kata
Lebih baik ku urusi masalahku dan menikmati indahnya bersyukur
Daripada mengurusi fatamorgana yang faidah nya pun aku tak tahu
Jadi, kembali lah pada masing-masing diri
Dan percayalah pada janji Sang Pencipta.

Wallahualam.
-------------------------------------------------------------------------------
Cibinong (15.00) oleh Syahidah Muthi'ah