Assalamu'alaikum wr wb..
Salam sejahtera, eh salah bahasanya.. gue lagi ga bikin laporan
Oke langsung aja sahabat blogger kali ini gue mau menyampaikan sedikit opini gua tentang hal yang sudah tertera pada judul ^
Disclaimer ini tulisan hasil pemikiran pribadi namanya juga opini
------------------------------------------------------------------------------------------------
Dimulai dari gambar ini
Tentunya kita sebagai yang muda mudi harus berkarya sebelum kita megalami masa hanya sebagai tua yang meratapi nasib masa mudanya yang tersia-siakan, ga mau nyesel kan? nah iya..
Namun apa daya jika kita sudah memiliki rencana hidup yang matang "diusia sekian saya harus ini, kemudian dilanjut dengan ini, sambil nyicil ini, dll" tapi justru penghalang impian-impian manis kita adalah orang yang kita sayangi yaitu orang tua? nahloh... ini nih yang suka bikin andilau. Kita sebagai anak hendaknya mengerti apa yang menghalangi orang tua agar bisa meminimalisir kejadian tersebut. Perhatikan poin-poin berikut kalau ga mau ketinggalan...
- Orang Tua yang Terkendala Biaya
Seringkali terjadi masalah seperti ini. Orang tua terutama ayah sebagai pencari nafkah wajib membiayai hidup keluarganya, tanpa terkecuali masalah pendidikan. Sudut pandang seperti ini tentunya hanya untuk orang tua yang berpikir pendidikan adalah kebutuhan, mau sesulit apapun hidup untuk yang namanya pendidikan adalah nomor wahid untung tipikal orang tua seperti ini. Kamu yang orang tua nya memiliki prinsip seperti ini hendaknya bersyukur karena mereka rela membanting segalanya dibanting bukan hanya tulang lagi sampai pikiran, jiwa raga mereka fokus untuk mencari biaya pendidikan mu. Jangan disia-siakan mereka hanya ingin melihat anaknya kaya dengan ilmu, bukan dengan harta.

Faktanya dizaman sekarang seperti ini banyak sekali jalan kamu bisa berpendidikan tanpa biaya yang banyak. Banyak sekali sekolah atau universitas yang membuka program beasiswa untuk murid berprestasi baik akademik maupun non akademik, percayalah... sekalipun itu bukan sekolah atau universitas negeri apa salahnya? yang kita cari ilmu nya bukan lembaganya. Bahkan kamu bisa ke luar negeri sekalipun tanpa sepeser biaya yang dikeluarkan. Ga percaya? buktikan dulu!
Untuk kamu yang tidak berprestasi, tidak memiliki keahlian atau keterampilan dan benar-benar kekurangan dalam hal ekonomi cobalah mengikuti program beasiswa seperti bidikmisi atau yang disediakan instansi diluar pendidikan itu banyak sekali lohh asal kita giat dengan niat mencarinya.
Sudah terlalu banyak bukti-bukti yang bisa kamu temui ekonomi bukanlah pengahalang impian-impian tinggi mu.
- Lebih Memilih Bisnis dibanding Pendidikan
Permasalahannya gini, orang tua saya tidak terlalu berpikir bahwa pendidikan adalah nafas kehidupan bagaimana ini? nah nah nah... Kalau tidak lari ke pendidikan biasaya orang tua memiliki cara lain untuk mengorientasikan anaknya pada masa depan. Misal mereka mempunyai bisnis mungkin kamu sudah dituju melanjutkan bisnisnya itu. Salah ga jalan kaya gini? ga.... ga ada yang salah, tinggal kita atur saja. Kalau kita pikir pedidikan tetap yang terpenting lanjutkan dengan biaya sendiri. Kan sudah berbisnis masa tidak bisa berpenghasilan walaupun belum menghasilkan. Bisa ditambah kerja sampingan, itu ide ide kreatif pasti muncul apalagi kalau kepepet hehehe. Tinggal diterapkan saja jangan terlalu lama berpikir. Orang cerdas berani melangkah dengan resiko, pengecut hanya mempertibangkannya.

Pastinya dengan kamu berbisnis pasti berinteraksi dengan banyak orang. Itu juga sarana kamu banyak channel "orang dalem" hihihihihi rasakan saja kekuatan orang dalem itu mantap lohhh yang ga bisa di bisa-bisain.
- SEKARANG PERTANYAANNYA DIBALIK "Saya mau nya kerja, pendidikan itu nanti setelah saya punya pekerjaan yang tetap" << ini biasanya lulusan SMK, tapi ga menutup peluang SMA
Boleh mba? boleh...
Apa landasannya mba? bukannya pendidikan adalah kebutuhan?
Jalan orang berbeda-beda, ada yang memilih bekerja dahulu karena takut tempatnya diambil orang baru setelah itu pendidikan diutamakan untung menunjang karirnya. Bisa saja untuk mas-mas dan mba-mba yang fresh graduate tidak terlalu memaksakan kehendaknya berkuliah atau melanjutkan pendidikan terlebih dahulu. Setahu saya juga perusahaan atau instansi lebih senang dengan anak-anak fresh graduate *tentunya yang kompeten* karena bisa dibayar atau gajinya dimulai dari bawah. loh loh loh sah sah aja ya... Karena keseriusan kita lebih diuji saat fresh graduate itu. Ilmu kita juga masih hangat-hangat nya diotak.
Insya Allah orang tua mana yang tidak senang melihat anaknya sudah bisa bekerja padahal belum memasuki jenjang universitas. Setelah waktu, dana, kesempatan ada baru kita bisa memilih salah satu atau jalani saja keduanya pasti bisa untuk yang giat dan punya niat...
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya bahas mengenai opini saya di postingan ini namun sudah sampai ya di penghujung waktu, lain-lain waktu saya sunting lagi apabila ada tambahan. Jangan patah hati bagi para pejuang jalur PHP *ga juga sih, kebanyakan doang* SBM,SNM jangan buru-buru mau masuk Universitas Perikanan Ikan Lele UPIL, hehehe bercanda...
Kalau kebanyakan yang ternak lele, bisa bisa terjadi inflasi ikan lele ga banget kan. Yang jelas harus berkegiatan yang positif nanti juga ada jalannya, dalami Agama generasi sekarang butuh banget. Jangan kuliah? I dunno. Kerja? Idc
Ingat tujuan manusia diciptakan hanya untuk beribadah pada sang khaliq (bekerja dan belajar termasuk sunnatullah dalam beribadah) semua yang berasal dari-Nya akan kembali pada-Nya. Selalu bersyukur, tepat waktu dalam memenuhi panggilan-Nya, masa kita minta ga di kasih?
Yang terpenting kerja atau sukses bukan akhir segalanya
Kematian adalah akhir segala proses hidup kita di bumi
Bila saatnya pulang yasudah tak ada gunanya segala hal duniawi
Ilmu dan amalan menyelamatkan kita dari kebodohan akhirat
Kuliah dan kerja belum pasti, tapi ajal itu pasti
Wassalamu'alaikum wr wb...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ahhh ending nya serem ka, jangan ngomong gitu
hushushus... itu semua fakta bakal kejadian, itu reminder buat kita-kita semua biar ga mikirin duniawi aja ^^
Oke disudahi kalimat penutup apa ya tulisan kali ini?
Sekian aja ya,
Tschüss :)